Laman

Rabu, 24 Februari 2010

Terapi untuk Pencegah Uban

Oleh: M.Edwin Aldrianto, alumnus Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Harian PELITA, 3 Maret 1991

UBAN kerap diidentikkan dengan ketuaan, karenanya hampir tak ada orang yang mengharapkan kehadirannya. Bila mungkin, ingin rambut ini tetap hitam sampai tua.
Tapi apa boleh buat, toh ada sebagian dari kita yang harus 'menderita' ubanan, bahkan pada usia yang dini (muda).
Penyebab pasti uban sampai saat ini masih teka-teki, namun degradasi fungsional sel pembentuk pigmen rambut (melanosit) dalam membuat pigmen rambut (melanin). Karena penyebabnya yang belum jelas, maka sampai saat ini pun belum ditemukan cara yang jitu untuk mengatasinya selain hanya dengan cara menyemir rambut yang putih itu.
Memahami itu, agaknya yang terbaik yang bisa kita lakukan adalah tindakan pencegahan, di antaranya dengan pendekatan gizi.

Tembaga
Karena proses ubanan erat kaitannya dengan degradasi melanosit, maka timbul logika, dengan menjaga tetap berfungsinya sel itu secara baik maka proses ubanan bisa dicegah, setidaknya diperlambat. Bagaimana caranya?
Peneliti Denks dan Steven melaporkan bahwa demi terjadinya aktivitas tyrosin, tubuh membutuhkan masukan mineral tembaga (Cu) yang cukup. Tyrosin ini besar peranannya dalam mendukung kerja sel melanosit. Bila aktivitas tyrosin menurun maka menurun pula aktivitas melanosit.
Kedua peneliti tersebut juga mendapati bahwa ketidakcukupan elemen Cu dapat berakibat terjadinya depigmentasi rambut, yang salah satu tandanya adalah munculnya uban.
Makanan yang kaya Cu adalah hati, ginjal, tiram, kerang, kacang-kacangan dan polong-polongan kering. Disebut kaya karena mengandung Cu lebih dari 100 ug Cu per 100 kcal.
Kebutuhan normal Cu tergantung pada usia seseorang. Bayi kecil lebih besar memerlukan Cu yaitu 50 ug/kg BB/hari. Sedangkan anak besar (sekitar umur 5-15) membutuhkan 40 ug/kg/BB/hari dan 30 ug/kg/ BB/hari untuk orang dewasa. Karenanya untuk mengcegah ubanan, Anda dianjurkan untuk tidak berlebihan mengkonsumsi Cu, tetapi cukup dengan kebutuhan-kebutuhan normal ini saja.
Tetapi dalam mengkonsumsi Cu ini, kita perlu memperhatikan agar pada saat yang bersamaan menghindari makan yang mengandung seng (Zn) terlalu tinggi, mineral terakhir ini bisa berfungsi antagonis, yaitu bisa meningkatkan pengeluaran Cu lewat feses.
Beberapa cara untuk menekan berlebihnya asupan seng ini, yaitu dengan berolahraga, mengkonsumsi makanan kaya fitat, serat dan karbohidrat kasar karena kesemuanya ini mampu menghambat absorpsi seng oleh tubuh

Vitamin B12
Kecuali kekurangan Cu, kenyataan lain menunjukkan bahwa penyakit anemia pernisiosa (salah satu jenis penyakit kurang darah) juga dapat mempercepat lahirnya uban.
Penyakit tersebut tidak lain disebabkan tubuh kekurangan masukan vitamin B-12 yang kronis. Penyakit ini sebenarnya mudah diatasi, sebagaimana disarankan oleh Minot dan Murphy (pemenang hadiah Nobel) dengan memakan hati dalam jumlah banyak. Selain hati, makanan sumber vitamin B-12 adalah daging dan produknya serta dalam jumlah sedikit pada susu dan produknya.
Perlu diketahui bahwa vitamin B-12 tidak pernah didapati pada tanaman, kecuali jika ada kontaminasi dengan mikroba (misalnya nodula yang terdapat pada jenis kacang-kacangan tertentu, mengandung sedikit vitamin B-12).
Untuk mendapatkan manfaat optimal vitamin B-12 ini, sebaiknya dihindari konsumsi vitamin C dosis tinggi yang menurut penelitian bisa memberi pengaruh berlawanan pada pemanfaatan vitamin B-12. Bahkan, pada pasien yang diberikan dosis lebih tinggi (1 gram setiap hari) akan menderita defisiensi vitamin itu.

Zat gizi lain
Zat gizi lain yang disarankan untuk mencegah kehadiran uban adalah protein. Sebaiknya jangan mengkonsumsi protein kurang dari 1-1,5 gram/kg BB/hari. Selain itu vitamin B-2, yodium dan minyak ikan, yang kesemuanya terbukti membantu memelihara kesehatan rambut.
Vitamin B-2 banyak ditemukan pada yoghurt, produk hewani dan sayur-sayuran berdaun hijau. Sedang yodium terdapat pada udang dan hasil laut lainnya, bawang bombay dan sayuran yang ditanam di tanah beryodium. Akan halnya minyak ikan atau minyak tumbuhan, ia berfungsi baik dalam membuat rambut terlihat kemilau dan lembut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar