Laman

Rabu, 24 Februari 2010

Meneteki Bayi

Oleh: Bambang Suhardjono
Harian SUARA KARYA, 28 Desember l989

Ibu Kurniawan, Surabaya, menanyakan tentang ihwal meneteki bayi. Kepada ibu kami jelaskan bahwa jika ibu sehat badannya dan semua berjalan normal, maka ibu dapat meneteki pada hari pertama setelah bersalin. Pertama kali bayi hanya menetek selama 2 sampai 3 menit, sebab epitel pada puting susu masih lunak dan mudah rusak. Pada proses selanjutnya waktu meneteki akan bertambah lama sedikit demi sedikit dan begitulah seterusnya.
Frekuensi dan lamanya menetek ditentukan oleh ukuran bayi, suplai air susu ibu (ASI), cara-cara rutin di rumah sakit dan lain-lain. Pada umumnya bayi yang memiliki berat badan waktu lahir kurang dari 3 kg, membutuhkan paling sedikit 6 kali menetek selama 24 jam, dan yang berat badannya 3-3,5 kg membutuhkan 5-6 kali, sedangkan bayi dengan berat badan lebih dari 4 kg membutuhkan 5 kali menetek selama 24 jam.
Pemberian air susu ibu berlangsung teratur dengan jarak waktu 3-4 jam dalam sehari.

Posisi Menetek Bayi
Selama minggu pertama dan mungkin pula minggu kedua, ibu masih merasa canggung meneteki bayinya. Posisi meneteki sambil tiduran merupakan cara yang paling mudah. Sesudah itu, ibu membutuhkan kursi rendah yang ada lengannya. Pantat bayi dapat menumpu pada paha ibunya dan ibu dapat merasakan sedikit rileks.
Jangan terlalu banyak ibu bergerak, karena gerakan yang sedikit saja dapat mengganggu posisi bayi yang sedang menetek. Posisi bayi harus sedikit miring, dengan kepala dan bahu lebih atas daripada bagian tubuh lainnya. Jika bayi berada pada posisi horizontal, hal ini dapat mempersulit bayi menelan ASI.
Bayi yang sedang pilek atau hidungnya tersumbat, maka sebelum ia menetek hidungnya ini harus dibersihkan lebih dahulu supaya ia lebih mudah bernafas.

Lamanya Menetek
Volume ASI yang terbanyak didapat pada lima menit pertama bayi menetek. Umumnya proses menetek berlangsung 10-15 menit. Beberapa bayi lebih cepat, dan yang lainnya, kadang - kadang lebih lambat. Pada akhir proses meneteki, bayi harus ditempatkan lebih tegak, dengan kepala bersandar pada bahu ibunya sehingga bayi lebih mudah bernafas.
Jangan lupa mencuci tangan sebelum meneteki, dan letakkan bayi kembali di tempat tidurnya, setelah diberi makan.
Pada minggu pertama meneteki, sering terjadi kesukaran. Bayi kadang - kadang tidak dapat mengisap puting susu secara sempurna. Gerakan pijat bibir bayi tidak baik, sehingga air susu tidak banyak keluar. Situasi demikian dapat dibantu dengan memijat bagian payudara oleh ibu sebelum meneteki, sehingga ketika mulut bayi menyentuh puting susu, air susu sudah siap segera keluar.
Beberapa ibu, merasa takut kalau bayinya akan menggigit puting susu, dan takut kalau terasa sakit. Hal itu tidak mungkin terjadi pada bayi berumur kurang dari satu bulan, karena bayi belum lagi mempunyai gigi dan jarang terjadi pada bayi sesudah umur tersebut. Andaikata hal demikian terjadi, maka cepat dihentikan dengan memasukkan jari di antara dua gusi bayi, dan katakanlah "tidak!", dan jika sesudah itu terjadi berulang kali, maka pemberian air susu pada saat itu dihentikan. Teriakan atau marah dianggap kurang baik, karena dapat menakut-nakuti bayi.
Payudara terasa berat dan tak menyenangkan, kadang -kadang terasa sakit. Kondisi seperti ini sering terjadi pada minggu kedua meneteki. Untuk mengatasinya, dapat dilakukan pemijatan secara teratur dan pelan-pelan. Kompres dengan es (ice pack) atau air panas, dapat menolong mengurangi rasa sakit.
Kadang-kadang bengkak terjadi pada bagian tertentu payudara dan terasa sakit. Bagian tersebut terasa keras dan kemerahan, kalau terjadi demikian hendaklah segera berobat ke dokter.

Membersihkan Puting Susu
Puting susu harus selalu dijaga bersih, biasakan mandi dua kali sehari secara teratur, sekaligus sudah dapat menjamin kebersihannya. Puting susu sekali-kali tidak boleh digosok dengan alkohol, karena dapat menyebabkan rasa perih dan sakit serta merusak kulit.
Dapat pula dilakukan mencuci puting susu setiap pagi dengan air sabun encer, dan kemudian dibersihkan dengan air dingin. Harus pula diperhatikan, bahwa sebelum dan sesudah infeksi, puting susu dibersihkan dengan kapas yang dibasahi air suam-suam kuku.
Kadang-kadang cairan keluar dengan sendirinya, sehingga pada keadaan tertentu membasahi baju dan kutang ibu. Oleh sebab itu, kutang atau baju ibu hendaknya dilapisi dengan kain yang empuk. Jika cairan dibiarkan terus menempel, puting susu menjadi bengkak, harus dicuci lebih sering dengan air hangat. Hendaknya dipakai kutang yang dapat menangkap payudara, dan tidak menekan puting susu. Jangan sekali -kali menggunakan kutang yang keras dan ketat, karena akan menyulitkan di saat meneteki.

Tempat Yang Ideal
Tempat yang dianggap ideal untuk meneteki bayi, adalah tempat yang sunyi yang dapat menenteramkan hati ibunya dan menyenangkan pula untuk bayi. Meneteki hendaknya dirasakan sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan, untuk kedua belah pihak. Setiap proses meneteki dapat berlangsung sekitar 25 menit. Selama waktu itu, ibu tidak saja memberikan makanan bayi, tetapi juga hendaknya ditunjukkan rasa kasih sayang, seperti membelai-belai kepalanya, atau anggota badan lainnya. Segala sesuatu yang membuat ibu merasa tentram akan menambah produksi air susu ibu.
Cobalah ibu lihat segala sesuatu melalui pancaran mata bayi ibu, hal-hal yang aneh dan menyenangkan terpancar dari matanya, karena itu berbuatlah ramah dan sabar kepadanya. Kemauan ibu jangan selalu dipaksakan, dan janganlah pula sering memberi hukuman serta perasaan yang jengkel jangan sering diperlihatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar