Laman

Rabu, 24 Februari 2010

Tahu-tempe manjur untuk meredam kanker payudara

Harian SURYA, 27 Mei 1991

WANITA manakah yang tak gentar mendengar kanker payudara? Kelainan ini memang semakin ganas. Di Indonesia, keganasan payudara menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian akibat kanker pada wanita. Untuk menangkalnya, konsumsilah makanan yang mengandung kacang kedelai, mi- salnya tahu dan tempe.
Ilmuwan membuktikan, peluang wanita dalam usia produktif yang mengkonsumsi kacang kedelai untuk menderita kanker payudara, ternyata turun 60 persen. Dalam riset yang dipublikasikan jurnal ilmiah Lancet disebutkan, protein yang terdapat pada kacang kedelai mengandung phyto-estrogen --- salah satu bentuk dari estrogen.
Menurut para peneliti, phyto-estrogen itu dapat menghambat aktivitas estrogen pada manusia--yang bertanggungjawab terhadap terjadinya salah satu bentuk kanker payudara.
Adanya peningkatan angka kejadian kanker payudara pada wanita Cina masa produktif di Singapura merangsang dokter-dokter di sana untuk melacak penyebabnya. Mereka menduga angka kejadian itu berhubungan erat dengan diet pola barat, konsumsi daging merah yang tinggi serta kurang makan sayur.
Peneliti dari Universitas Cambridge, Universitas Nasional Singapura dan Lembaga Riset Internasional tentang Kanker di Lyon, Prancis membandingkan diet dari 200 wanita Cina penderita kanker payudara dengan 420 wanita Cina lainnya yang sehat. Mereka berusia di antara 24 sampai 88 tahun.
Ternyata, mereka menemukan pada wanita masa post menopause, diet tak terlalu memberikan pengaruh terhadap angka kejadian kanker payudara. Tapi peluang wanita pre menopause yang menempati urutan ketiga makan daging akan dua kali lebih besar.
Dr Walter Willett, profesor epidemiologi dan nutrisi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Harvard, mengatakan, penemuan itu merupakan hal yang penting, tapi masih membutuhkan konfirmasi lagi.
Willet ketika dimintakan tanggapannya tentang pengaruh phyto-estrogen, mengatakan, masih kurang tepat untuk mengambil kesimpulan tentang pengaruh protein itu. Menurutnya, hipotesis lain harus dicari pada bahan-bahan kimia yang dikandung kacang kedelai. Pendapat senada disampaikan Dr Dan Nixon, wakil presiden Lembaga Kanker AS. "Kedengarannya logis, tapi saya masih ragu-ragu."
Tapi, Dr Nicholas Day, salah seorang peneliti yang profesor kesehatan masyarakat dari Universitas Cambridge mengatakan, mekanisme kerja dari protein pada kacang kedelai seperti obat kanker payudara yang populer yaitu Tamoxifen. Obat ini merupakan anti-estrogen. "Phytoestrogen juga ditemukan pada padi dan kacang," tambah Day.
Dibanding dengan wanita AS, angka kejadian kanker payudara pada wanita di Cina, Jepang dan daerah Mediteranian, lebih kecil. Wanita Cina dan Jepang ternyata lebih sedikit makan daging merah serta makan lebih banyak padi-padian dan kacang-kacangan. "Phyto-estrogen dapat merupakan penangkal utama munculnya kanker payudara," kata Day. (tmt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar