Laman

Kamis, 05 November 2009

KANKER HATI

Oleh : Dr.Handrawan Nadesul
Mingguan MIMBAR KARYA, 15 Juli 1990

Seorang ayah (48) dari 3 anak, kemarin mendadak muntah darah. Tidak jelas bagaimana mulanya, sehabis makan malam, ia pergi ke belakang, dan di sana muntah darah hampir semangkuk penuh. Darahnya segar dan sang ibu menjadi sangat panik.
Ayah selama ini tak pernah batuk-batuk. Begitu mulanya pikir anaknya yang tertua. Waktu muda, ayah juga tak pernah mengidap TBC atau penyakit paru yang lain.
Ketika ditanya, si ibu hanya melihat belakangan ini sang ayah semakin pucat saja. Selera makannya kendur dan saluran pencernaannya kerapkali terganggu. Si ibu mulai menitikkan air mata ketika teringat, betapa berat kerja sang ayah selama ini. Ia tak mengenal lelah. Tak ada waktu istirahatnya barang sedikit. Melihat sang ayah tersungkur, semua semakin terharu. Sang ayah mengidap gangguan hati.

Kanker Hati
Ya, benar. Sang ayah mengidap kanker hati primer. Ini diketahui dari hasil foto scanning pada hati, biopsi hati dan harapan kesembuhan kecil sekali. Konon sudah menyebar.
Muntah darah cuma salah satu gejala kerusakan hati yang agak lanjut. Ada bendungan aliran darah yang ke hati, dengan akibat tekanan pada pembuluh balik sistem pembuluh darah hati, meninggi. Peninggian ini diderita pembuluh balik di sekitar kerongkongan, di dubur, di rongga perut, sekitar pusat di samping dalam hati sendiri. Manifestasinya berupa varices, yang suatu saat siap menjadi pecah. Dan muntah darah menunjukkan adanya pembuluh balik di sekitar kerongkongan yang pecah. Darah segar merupakan petunjuk bahwa darah berasal dari pembuluh balik itu, dan bukan dari lambung atau paru-paru. Darah dari lambung berwarna kehitaman dan bercampur sisa makanan. Darah dari paru-paru dapat segar tapi bercampur buih atau dahak dan jumlahnya tak sebanyak muntah sang ayah.
Kanker hati primer bersumber dari hati sendiri. Entah apa penyebabnya yang pasti, belum jelas benar. Namun sebagian besar berasal dari penyakit hati cirhosis hepatis dan sebagian lagi dari racun bernama aflatoxin yang dijumpai dalam kacang-kacangan berjamur.
Di Amerika kanker hati primer hanya 2% dari
seluruh keganasan yang ada. Tapi di negara-negara Asia-Afrika, mencapai 30% dari keganasan. Pria 4 kali lebih sering daripada wanita. Umur sasaran terbanyak pada kelompok usia antara 50-60 tahun.

Cirrhosis Hepatis
Hampir sebagian besar kanker hati bermula dari cirhosis hepatis. Penyakit hati menahun ini sudah sejak lama dikenal. Baru dalam 3 dekade terakhir muncul pandangan baru tentang kerusakan hati yang menyeluruh ini. Terjadi perubahan, kematian dan kerusakan sel hati yang terjadi menyeluruh.
Dikenal 3 jenis cirhosis. Gizi buruk, infeksi virus hepatitis, keracunan makanan/obat/zat kimia tertentu, infeksi parasit atau penyakit metabolisme, dituduh sebagai faktor penyebabnya.
Proses cirhosis berjalan perlahan-lahan, menahun, dan sangat progresif. Selama ini penderita hampir tanpa keluhan yang berarti. Paling-paling hanya mengeluh mual-mual, lesu lemah, dan lekas lelah, kadang-kadang saja demam ringan. Gejala serupa ini jarang mendorong penderita untuk pergi berobat. Sebagian besar penderita datang jika sudah terjadi komplikasi perdarahan, berupa batuk darah seperti sang ayah di atas, berak darah atau perut membuncit tiba-tiba. Ini semua tanda fungsi hati sudah sangat menurun. Tekanan darah sistem pembuluh hati meninggi dan fungsi hati menurun.
Di samping kemungkinan muntah darah dan berak darah, juga dapat tampak bayangan pembuluh darah menyerupai kepala berular (Caput Medusas), di sekitar pusat, hemorhoid atau burut pada pria, karena terisinya cairan dalam kantung buah zakar.
Perut yang membuncit tiba-tiba mencerminkan rendahnya kadar protein albumin yang diproduksi hati untuk mengikat cairan darah sehingga banyak cairan terlepas dari darah dan tertimbun dalam jaringan longgar, yaitu di rongga perut maka muncullah ascites alias perut membuncit berisikan cairan.
Penderita kelihatan pucat karena kekurangan darah, timbunan cairan pada tungkai, gejala kuning dapat muncul atau tidak, buah zakar yang menciut, tumbuhnya payudara pada pria (ginekomastia), karena estrogen darah meninggi akibat fungsi hati yang menurun. Gejala-gejala akhir berupa gangguan otak sampai coma, akibat keracunan amonia yang tinggi dalam darah. Ini terjadi karena fungsi penyaringan hati yang sudah tiada.
Pada tahap awal hati membengkak, kemudian berangsur-angsur menciut dan mengeras. Ini khas pada cirhosis dan untuk memastikannya dapat dilakukan biopsi atau pengambilan jaringan hati dengan jarum khusus.
Kerusakan hati lain dapat pulih sendirinya, namun oleh cirhosis kerusakan takpulih dan malah progresif. Itulah mengapa kesembuhan jika sudah cirhosis sukar diharapkan. Pengobatan hanya bersifat mengurangi progresivitas penyakitnya dengan makan bergizi, vitamin B kompleks dan mengatasi gejala serta komplikasi yang ditimbulkannya, di samping harus istirahat.
Tindakan bedah untuk mengatasi bendungan di hati, takkan meredakan proses kerusakan hati yang terus menerus. Dan kerusakan yang tak mungkin dipulihkan ini lebih sering berakhir dengan kematian, yang biasanya akibat komplikasi muntah darah.

Aflatoxin si Algojo
Racun aflatoxin dihasilkan jamur aspergilus flavus atau penicilinum. Biasanya tumbuh pada kacang-kacangan di seluruh dunia. Di beberapa negara ditemukan pada beras, jagung, kopi, kedelai, kentang, coklat, kopra, gandum, keju, susu, biji kapas, dan ubi kayu.
Bahan makanan tersebut, bila sistem penyimpanan setelah dipanen kurang memenuhi syarat, akan mengundang tumbuhnya jamur tersebut. Bahan makanan berjamur yang dimakan akan berpengaruh buruk terhadap hati, pada hewan maupun manusia.
Aflatoxin racun yang sangat kuat. Ia juga dapat merusak ginjal dan anak ginjal, di samping kesenangannya menyerang hati. Sel hati menjadi rusak, jika dosis tinggi diberikan. Namun jika dosis rendah untuk jangka waktu yang lama, maka akan menumbuhkan kanker hati primer.
Di Indonesia telah terbukti, bahwa kacang tanah, tembakau, oncom, minyak kacang dan jamu dapat mengandung aflatoxin yang berkadar cukup tinggi. Pada manusia dapat menjadi penyebab cirhosis hepatis. Dan hubungan yang sangat erat antara

aflatoxin dengan kanker hati primer di Indonesia, terbukti positif.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa peminum jamu yang telah puluhan tahun cenderung untuk kena kanker hati primer dan atau cirhosis sendiri. Hal yang sama juga pada pemakan oncom yang teratur 3 kali seminggu selama 40-50 tahun. Oncom hitam lebih pekat kandungan aflatoxinnya dibanding tempe atau oncom merah.

Nyeri di Uluhati Kanan Atas
Keluhan utama penderita kanker hati, berupa rasa nyeri di daerah uluhati kanan atas, persis di sekitar lengkung rusuk kanan. Rasa nyeri timbul jika dilakukan penekanan di daerah tersebut. Dapat juga timbul selama dalam pergerakan, sehingga menggerakkan hati yang membesar.
Jika keluhan di atas dihiraukan, penyakit baru diketahui setelah komplikasi muncul. Seperlima kasus akan ascites atau membuncitnya perut, di samping gejala dan tanda yang menyerupai cishosis.
Kanker hati dapat berasal dari set hati atau dari saluran empedu atau campuran keduanya. Namun tersering berasal dari set hati (hepatoma), 80 - 90%.
Dengan foto scan tampaK adanya proses keganasan dalam hati. Biopsi sendiri dapat saja menafsir negatif palsu, jika pengambilan jaringan tidak tepat pada lokasi keganasannya.
Pada orang muda, jika prosesnya belum luas, dapat dilakukan pembuangan bagian hati yang berkanker. Tapi jika sudah meluas, perlu transplantasi hati. Dan hampir tanpa harapan jika keganasan sudah beranak sebar. Perjalanan penyakit demikian cepat. Dalam 6 bulan ia merenggut kita. Kanker hati sekunder berasal dari organ lain atau cirhosis. Di Amerika kanker hati sekunder 20 kali lebih banyak daripada yang primer. Organ hati itu sangat rentan terhadap anak sebar kanker dari organ lain, karena ukurannya yang besar, jumlah darah yang melaluinya cukup besar pula dan adanya penyerapan dari dua pembuluh darah besar di sana.
Kita tahu, penyebab penyakit kuning terbanyak itu virus hepatitis A, B dan non A non B. Virus B lebih sering menjadikan penyakit kuning berlanjut menjadi menahun. Yang menahun ini dapat jinak, dapat pula ganas atau beralih menjadi cirhosis atau malah kanker hati. Konon lebih kurang 80% kanker hati sekunder bermula dari virus hepatitis B ini. Lebih dari 30 kasus baru kanker hati sekunder setiap tahun per 100.000 penduduk di Asia Afrika atau kira-kira terjadi 250.000 kasus baru, kanker hati sekunder setiap tahunnya di negara-negara Asia - Afrika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar