Laman

Senin, 08 Juni 2009

Pengaturan Gizi Untuk Kesehatan Jantung

Oleh: Susirah Sutardjo,MSc
Mimbar Karya, minggu II Januari 1992

Kejadian penyakit jantung di beberapa negara Barat relatif menurun, tetapi justru meningkat di negara-negara berkembang seperti Indonesia, India, Sri Langka. Namun demikian penyakit jantung masih merupakan penyebab kematian utama di negara-negara Barat tersebut.
Kejadian penyakit jantung di Indonesia meningkat terus terutama pada golongan sosial ekonomi menengah ke atas, khususnya di kota-kota besar. Menurut survey rumah tangga tahun 1980, penyakit jantung merupakan penyebab kematian No.3 di Indonesia, dan pada tahun 1987 sudah merupakan penyebab kematian no.2.
Perbaikan pelayanan kesehatan, peningkatan aktifitas fisik dan rekreasi, berhenti merokok dan mengubah kebiasaan makan berpengaruh terhadap penurunan kejadian penyakit jantung. Dalam tulisan ini akan dibahas kebiasaan makan yang balk untuk mencegah penyakit jantung.

Pengaruh Zat Gizi Terhadap Penyakit Jantung
Komposisi kandungan zat-zat gizi dalam makanan dapat berpengaruh terhadap penyakit jantung. Tingginya kadar lemak darah merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung koroner. Beberapa penelitian mengemukakan, perubahan pola makan dapat mempengaruhi kadar lemak darah, yang berarti pula mempengaruhi terjadinya penyakit jantung koroner. Lemak makanan merupakan komponen makanan yang pengaruhnya paling besar terhadap pengaturan metabolisms kholesterol. Zat gizi lain yang berpengaruh terhadap penyakit jantung adalah protein nabati, serat, vitamin E, C, karoten dan mineral tertentu.
Lemak makanan terdiri dari beberapa asam lemak, yaitu asam, lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
Lemak jenuh adalah lemak yang sebagian besar asam lemaknya terdiri dari asam lemak jenuh. Lemak jenuh cenderung menaikkan kadar kolesterol dan trigliserida darah. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak jenuh adalah lemak hewan, lemak susu, mentega, keju, cream, kelapa, santan, minyak kelapa, margarin dan kue-kue yang dibuat dengan bahan makanan tersebut.
Lemak tidak jenuh yaitu lemak yang sebagian besar asam lemaknya tidak jenuh. Lemak tidak jenuh dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah. Terdapat banyak dalam minyak kedelai, jagung, biji bunga matahari, biji kapas, minyak zaitun dan minyak ikan.

Kolesterol
Kolesterol adalah sejenis lemak. Tubuh memperoleh kolesterol dari dua sumber yaitu pertama dibentuk sendiri oleh hati dan dari makanan sehari-hari. Kolesterol terdapat dalam semua jaringan hewan, oleh karena itu terdapat dalam semua bahan makanan berasal hewan. Kolesterol yang berasal dari makanan, dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Bahan makanan yang berasal tumbuhan tidak mengandung kolesterol.

Serat
Yang dimaksud serat ialah serat makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Serat makanan adalah bagian dari makanan berasal tumbuhan yang tidak dicerna oleh enzim pencerna dalam perut manusia. Serat makanan juga dapat menurunkan kolesterol darah dan meningkatkan pengeluaran asam empedu melalui tinja. Selain itu bahan makanan sumber serat umumnya mengandung rendah kalori dan memberikan rasa kenyang. Bahan makanan sumber serat adalah kacang-kacang, tempe, sayuran, buah-buahan dan serealia.

Protein
Protein sangat dibutuhkan tubuh sebagai zat pembangunan. Selain itu protein juga berpengaruh terhadap kadar kolesterol darah. Bahan makanan sumber protein berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan/nabati. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa protein nabati dapat mencegah hiperkolesterolemia apabila dibandingkan dengan protein hewani.
Di Indonesia sumber protein nabati seperti tempe, tahu, dan kacang-kacangan, sudah biasa digunakan sebagai lauk pauk. Oleh karena itu tidak sulit untuk meningkatkan konsumsi protein nabati dalam rangka meningkatkan kesehatan jantung.

Peranan Vitamin Terhadap Penyakit Jantung Koroner
Beberapa penelitian epidemiologi mengemukakan adanya peranan penting antioksidan seperti karoten, vitamin E, dan vitamin C terhadap penyakit jantung. Misalnya pada orang vegetarian ternyata kejadian penyakit jantung koroner dan kanker sangat rendah dibandingkan dengan yang bukan vegetarian. Konsumsi karoten, vitamin E dan C ternyata sangat tinggi pada kelompok vegetarir.
Oleh karena itu dianjurkan untuk mengkonsumsi bahan makanan kaya akan karoten, vitamin E dan C agar konsumsi vitamin tersebut optimal. Dengan demikian potensi perlindungan terhadap penyakit jantung koroner dan kanker dapat optimal. Bahan makanan sumber karoten dan vitamin E adalah sayuran buah-buahan berwarna hijau jingga dan kuning dan bahan makanan sumber vit.C adalah sayuran dan buah-buahan segar.

Aneka Ragam Makanan
Penganekaragaman makanan, bersama-sama dengan kecukupan zat-zat gizi dan energi yang tidak berlebihan, saat ini dianjurkan di mana-mana baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dikemukakan bahwa dengan meningkatkan keanekaragaman makanan, mungkin dapat menurunkan pengaruh toksik dari makanan. Makin bervariasi makanan yang dimakan, makin baik sifat melindungi terhadap penyakit jantung koroner.
Penelitian untuk menguji apakah aneka ragam makanan dapat melindungi terhadap risiko penyakit jantung koroner dilakukan terhadap 276 wanita-wanita Cina di Australia berumur >25 tahun. (4). Makin beraneka ragam makannya, ternyata kejadian penyakit jantung makin rendah, jadi keanekaragaman makanan dapat dijadikan sebagai ukuran dan pertimbangan dalam studi pencegahan penyakit jantung dan peningkatan upaya kesehatan.

Pengaturan Makanan
Mengatur makanan yang baik dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Makanan yang dianjurkan khususnya bagi yang sudah mempunyai faktor risiko, untuk pencegahan penyakit jantung adalah sebagai berikut : Makanan seimbang, beraneka ragam, mengurangi konsumsi lemak jenuh dan kolesterol, menambah konsumsi lemak tidak jenuh, banyak makan sayur dan buah-buahan sebagai sumber karoten, vit.E dan vit.C, mengurangi garam dan menambah konsumsi serat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar